Pengeboman Palembang (1944)

Artikel ini tersedia dalam versi lisan
Dengarkan versi lisan dari artikel ini
(5 bagian, 34 menit)





Ikon Wikipedia Lisan
Berkas-berkas suara berikut dibuat berdasarkan revisi dari artikel ini per tanggal 23 Juli 2021 (2021-07-23), sehingga isinya tidak mengacu pada revisi terkini.

Pengeboman Palembang (disebut Operation Boomerang oleh Sekutu) adalah serangan udara yang dilancarkan oleh Komando Pengebom XX Pasukan Udara AD Amerika Serikat (USAAF) terhadap Palembang yang berada di bawah pendudukan Jepang di tengah Perang Dunia II. Serangan ini terjadi pada malam 10/11 Agustus 1944 dalam upaya melakukan pengeboman terhadap sebuah kilang minyak di Palembang serta pemasangan ranjau dari udara di Sungai Musi untuk menghambat lalu lintas sungai tersebut.

Serangan ini merupakan bagian dari rangkaian serangan terhadap kota-kota yang diduduki Jepang di Asia Tenggara, yang dilakukan selagi Komando Pengebom XX melancarkan misi utamanya yaitu pengeboman Jepang. Pengeboman ini menempuh jarak lebih dari 6.000 km untuk pulang pergi dalam waktu sekitar 19 jam, dan merupakan salah satu misi tempur terpanjang dalam Perang Dunia II. Operasi ini juga menjadi awal dari taktik penggunaan B-29 untuk menempatkan ranjau yang selanjutnya sering dilakukan Sekutu. Serangan dilakukan pada malam yang sama dengan serangan udara Komando Pengebom XX terhadap kota Nagasaki.

Sebanyak 54 pesawat pengebom berat jenis B-29 Superfortress diberangkatkan pada 10 Agustus dari sebuah lapangan terbang di Ceylon (kini Sri Lanka) yang dikuasai Britania (Inggris) Raya, tetapi hanya 39 yang mencapai daerah sasaran. Upaya mengebom kilang minyak tidak terlalu berhasil karena hanya mampu menghancurkan satu bangunan saja. Sementara itu, ranjau yang ditempatkan di Sungai Musi yang menghubungkan Palembang ke laut berhasil menenggelamkan tiga kapal dan merusak empat lainnya. Pasukan Britania menyediakan dukungan pencarian dan pertolongan untuk pesawat-pesawat pengebom AS. Senjata-senjata antipesawat Jepang maupun pesawat tempur yang ditugaskan untuk menjaga Palembang gagal menjatuhkan satu pun pesawat AS, tetapi sebuah B-29 terpaksa mendarat di air saat kehabisan bahan bakar dalam perjalanan pulangnya. Ini merupakan satu-satunya serangan USAAF terhadap fasilitas minyak strategis di Palembang, tetapi kelak pada Januari 1945 Palembang diserang lagi oleh pesawat-pesawat Britania yang diluncurkan dari kapal-kapal induk.


© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search